1.
Masuknya
Psikologi di Indonesia
Psikologi
masuk pertama kali pada saat bersamaan dengan berdirinya Fakultas Psikologi di
UI ( Universitas Indonesia) dan UGM ( Universitas Gajah Mada), pada saat itu
Psikologi memang sudah ada di UGM yaitu pada mata kuliah di Fakultas Paedagogi,
dan pada saat itu Psikologi pertama kali masuk pada UI baru UGM dan Psikologi
pada saat itu ada pada mata kuliah Paedagogi yang di dirikan pada tahun 1951.
Di paedagogi pelajaran yang di utamakan adalah pendidikan namun Psikologi di
ajarkan di dalamnya, di Fakultas Paedagogi di bagi menjadi 2 (dua) bagian
yaitu, Paedagogi pendidikan dan bagian
Psikologi.
Pada
perkembangan berikutnya Fakultas ini terbagi menjadi 2, sebagian masuk IKIP dan
sebagian lagi masuk UGM, dan yang masuk UGM adalah Psikologi yang pada akhirnya
jurusan Psikologi di tinggal kemudian menjadi Bagian Psikologi yang berdiri
sendiri di UGM sedangkan jurusan lain masuk ke IKIP. Penanggun jawab pertama
untuk bagian Psikologi adalah Prof. Sutrisno Hadi, yang di angkat oleh Prof.
Yohannes yang pada saat itu menjabat sebagai Rektor UGM. Berbeda dengan UGM di
UI Psikologi resmi menjadi “Fakultas” pada tahun 1953, dan pada saat itu
Psikologi masih berupa Lembaga Psikologi yang tugas utamanya melakukan seleksi
dengan menggunakan alat tes Psikologi dan baru pada tahun 1960 Psikologi resmi
menjadi Fakultas Psikologi yang lulusannya disebut Psikolog. Setelah, UI,
fakultas Psikologi berdiri di UGM, Universitas Padjadjaran dan diikuti oleh
universitas-universitas lainnya.
2.
Tokoh-tokoh
Psikologi di Indonesia
Sebagai
perintis Psikologi di Indonesia sudah jelas Prof. Dr. Slamet Iman Santoso dan
Prof. Fuad Hassan, walaupun ada 1 lagi lulusan dari Belanda namanya Dr. Mar’at
yang kemudian pindah ke UNPAD. Pada dasarnya setiap Universitas berbeda
anjarannya karena didasarkan oleh latar belakan pendirian masing-masing
Fakultas itu sendiri yang berbeda-beda Jika Fakultas UI kental dengan Psikologi
Klinis, dan Psikologi di UGM kental dengan Psikologi pendidikan dan Psikologi
di UNPAD juga berbeda, di UNPAD kental dengan Psikologi eksperimen, semua
perbedaan itu di landasi oleh induk dari Fakultas yang berdiri saat itu
berbeda-beda Fakultas Psikologi UI dulunya adalah Fakultas Kedokteran, Fakultas
Psikologi UGM dulunya adalah IKIP dan yang terakhir Fakultas Psikologi di UNPAD
adalah Puspsi AD ( Pusat Psikologi Angkatan Darat ). Kebanyakan Tokoh Psikologi
di Indonesia yang melakukan penemuan sangat sedikit, yang terkenal mungkin
adalah Prof. Dr. Slamet Iman Santoso walaupun beliau adalah seorang
neuro-psikiater namun ia adalah tokoh ilmuan Psikologi yang mengemukakan
teori-teori Psikologi baru dan temuan-temuan yang spektakuler, walaupun banyak
tokoh yang popular nemun bukan karena
temuan Psikologinya melainkan mereka terkenal karena sebagai psikolog ataupun mereka
popular dalam bidang lainnya dan mereka kebetulan seorang psikolog, salah
satunya adalah Prof. Dr. Saprinah Sadli adalah tokoh Psikologi sekaligus tokoh
tentang perempuan, kajian wanita adalah wilayah keilmuan yang ditekuni oleh
beliau dengan latar belakang Psikologi yangk kuat, lalu ada juga Prof. Dr.Fuad
Hassan, Psikolog yang lebih menekuni bidang politik dan
masih ada beberapa lagi.
3. Pandangan Masyarakat terhadap
Psikologi
Pada saat itu psikologi belum banyak
di kenal orang karena Psikologi termasuk ilmu yang tergolong baru di Indonesia
dan belum adanya yang membuka praktek kerja oleh karena itu banyak masyarakat
yang tidak mengetahui tentang ilmu Psikologi, namun Psikologi sangat di terima
di masyarakat namun mereka tidak dapat membedakan antara sarjana psikologi
dengan profesi psikologi. Bagi masyarakat Psikolog atau sarjana psikologi
adalah “tukan tes” atau orang yang menangani orang gila karena pada saat itu
banyak yang tidak mengetahui perbedaan dari psikolog dan psikiater. Kebanyakan
dari mereka bingung bagaimana meminta bantuan seorang psikolog apalagi sangat
sulit untuk menemukan psikolog di kota-kota kecil dan di berbagai plosok kota
di Indonesia. Pandangan lainnya yang melekat di masyarakat adalah bahwa sarjana
Psikologi atau Psikolog hanya untuk tes dan tidak bisa melakukan terapi, dan
ada juga yang berpandangan bahwa seorang psikolog adalh orang yang serba tahu
yang dapat mengenal manusia hanya dengan
melihat atau memandang wajah saja. Sementara itu masyarakat sendiri sudah
mengharapkan psikologi itu di berbagai bidang, dari bidang politik,
transmigrasi, rekonsiliasi, pasca konflik, nasihat perkawinan, marketing, SARA,
dll.
Namun pada saat ini psikologi dah
jauh berkembang dari saat itu, karena saat ini masyarakat sudah Psychology-minded, sekarang sudah banyak
masyarakat yang dating ke Psikolog. Biro-biro psikologi dan fakultas psikologi
sudah banyak dan semakin berkembang bahkan pada bidang-bidang yang tak
terpikirkan sebelumnya seperti psikologi olah raga, psikologi kesehatan,
psikologi SDM dan Knowledge Management,
dan lain-lain.
Dulu Psikologi hanya profesi yang
orientasinya klinis namun sekarang sudah jauh berkembang dengan adanya
bidang-bidang baru, seperti melakukan konsultasi dengan pemerintah yang meminta masukan tentang membuat kebijakan, pengambilan
keputusan, atau tindakan nyata yang itu semua dilandasi oleh pengetahuan
psikologi.
4. Tantangan Psikologi
Tantangan dalam Psikologi itu
membantu Psikologi dalam berkembang, bersamaan dengan tantangan-tantangan itu
maka psikologi juga berkembang dalam berbagai spesialisme, jadi kemajuan
psikologi masa kini itu karena adanya tantangan-tantangannya dah yang menjadi
permasalahan adalah sanggupkah para psikologi masa kini untuk mengatasi
masalah-masalah yang ada, kemajuan psikologi di Indonesia harus di ukur dengan
siap atau tidaknya mereka dalam menghadapi sebuah tantangan baik itu tantangan
yang bersifat nasional ataupun global.
Walaupun kemajuan psikologi di
Indonesia sudah jauh berkembang namun masih saja psikologi di Indonesia
kebanyakan mengambil ilmu dari Negara luar, oleh karena itu ilmu yang di ambil
dari Negara luar belum tentu dapat di terapkan di Indonesia dengan baik, karena
sudah berbeda dari tempanya yang di ambil, berbeda letak geografisnya dan culturenya, jadi sudah menjadi tantangan
psikologi di Indonesia untuk dapat menemukan metode yang benar-benar tepat di
terapkan di Negara sendiri, bukan dari Negara lain.
Bahasa juga menjadi faktor tantangan
bagi seorang psikologi jika ingin bersaing secara global, bahasa yang banyak di
gunakan tentu saja Bahasa Inggris jadi pemahaman Bahasa Inggris yang baik dan
udah di mengerti menjadi syarat mutlak untuk dapat bersaing dengan
Negara-negara lain yang ada.
Mahasiswa juga harus siap dalam
menghadapi tantangan, karena semakin berkembangnya zaman tantangan yang di
hadapi akan semakin besar, mereka yang menjadi calon pekerja dituntut untuk
menjadi lebih baik dari sebelumnya dan jika mereka tidak dapat berkembang ke
titik yang sudah di tentukan sudah di pastikan bahwa mereka gagal dalam
menghadapi persaingan di Zaman itu.
Peran Himpsi sebagai lembaga yang
menaungi Psikologi, seharusnya Himpsi lebih tegas lagi menangani psikologi yang
ada di Indonesia bukan hanya sebagai pengamat melainkan ikut serta dalam
melihat apa saja yang di perlukan psikologi muda maupun senior dalam menghadapi
tuntutan zaman, Himpsi harus tahu apa saja yang di perlukan, kesempatan yang di
ambil dan perkembangan di bidang spesialisme apa yang ada di lapangan.
Dalam menjalankan prakteknya seorang
Psikologi juga di tuntut untuk memahami masalah yang sedang di hadapi si klien,
bukan asal beri petunjuk tidak di dasari dengan pengetahuan yang ada, karena
jika tidak maka seorang psikolog dapat di tuntut karena melakukan malpraktik,
tapi jika kita dapat menunjukan bukti-bukti secara ilmiah maka itu dapat
dipertanggung jawabkan.
Kesimpulan :
Berdasarkan tulisan di atas bisa di
lihat bahwa perkembangan psikologi di Indonesia sudah berkembang dengan pesat
dari waktu yang lalu hingga masa kini, di mulai dari Universitas yang mengadakan
Fakultas Psikologi, fakultas-fakultas psikologi, dan macam-macam pekerjaan yang
bisa di ambil dari lulusan psikologi, walaupun pandangan masyarakat dalam ilmu
psikologi tidak banyak berubah, karena masih banyak saja dari mereka yang tidak
bisa membedakan apa itu psikolog dan apa itu psikiater, dan di antara mereka
juga banyak yang tidak mengetahui kegunaan psikolog dalam dunia kerja, walaupun
begitu sudah banyak dari mereka yang mengetahui pentingnya psikolog, banyak
dari mereka yang datang ke biro-biro psikolog untuk minta konsultasi dll.
Tokoh Psikologi sebaiknya juga lebih
bayak melakukan penemuan dalam bidang Psikologi itu sendiri, Karena
perkembangan dari tokoh-tokoh Psikolgi tergolong sedikit, kebanyakan dari
mereka terkenal karena di bidang lainnya walaupun mereka berlatar belakang
jurusan psikologi.
Walaupun begitu tantangan yang di
hadapi psikolog dalam dunia kerja akan semakin bertambah apa lagi semakin
berkembangnya zaman, dan siap atau tidak mereka akan menjadi warga global dan
saingan mereka bukan lagi berasal dari dalam negri melainkan Negara-negara lain
yang ada jadi persiapan yang ada harus semakin matang untuk dapat bersaing
dalam masyarakat global.
Referensi : Jaya, Himpsi. 2008, Dialog Psikologi Indonesia Doeloe, Kini dan
Esok. Yogyakarta: Ardana Media
0 komentar:
Posting Komentar