Jumat, 02 Juni 2017

Kecanduan Pornografi Akar Dari Maraknya Kasus Pemerkosaan.



Kali ini saya akan membahas tentang “Pornografi dan maraknya kasus Pemerkosaan”, karana seperti yang kita lihat pada saat sekarang ini konten pornografi sangat mudah untuk di akses baik di internet maupun membelinya di toko, sebelum saya masuk kedalam fenomena yang ada, ada baiknya kita untuk mengetahui apa itu pornografi.

Pornografi adalah istilah yang berasal dari bahasa yunani, pornographia. Istilah ini bermakna gambar atau tulisan tentang pelacur dan menurut kamus besar bahasa Indonesia menggambaran tingkah laku sacara erotis dengan lukisan atau tulisan untuk membangkitkan nafsu birahi, bahan bacaan yang sengaja dan semata-mata membangkitkan nafsu birahi/ seks.

Thomas Bombadil (2007) menyebutkan pornografi adalah segala bentuk tindakan melihat orang lain sebagai sesuatu yang digunakan untuk mendapatkan kepuasan seksual. ( Landasanteori/11.24 AM/18/06/2016 ).

“Consistent findings have emerged linking adolescent use of pornography that depicts violence with increased degrees of sexually aggressive behavior.” ( The Impact of Internet Pornography on Adolescents: A Review of the Research)

Parameter yang ada pada treatment ini adalah orang yang sering menonton film porno entah karena ada factor lingkungan atau tidak, kecanduan terhadap pornografi adalah penyebab utama, berdasarkan keinginan orang itu sendiri atau tidak dalam melihat konten pornografi.

Pornografi tidak hanya berdampak buruk pada psikis orang yang menontonnya namun juga sebagai salah satu pemicu maraknya kasus kriminalistas pemerkosaan yang ada, sebagai salah satunya ada:
kasus YY, di mana pada kasus YY (14tahun) yang di perkosa oleh 14 remaja yang ternyata sering menonton film Porno yang akhirnya berujung pada pemerkosaan dan pembunuhan YY dan adanya keterlibatan orang dewasa yang memberi film porno itu kepada para remaja itu. (Koran-sindo.com/12.30 PM/14/06/2016).

Selain kasus YY ada juga kasus pemerkosaan siswi SD di Jatinom, seorang siswi SD LS di perkosa oleh 4 orang ABG, dan saat di mintai keterangan di kantor polisi mereka nekat memperkosa korban karena sering menonton film porno (solopos.com/01.15 PM/14/06/2016).

Seperti kejadian-kejadian yang ada bahwa pelaku pemerkosaan ini terjadi karena maraknya melihat konten pornografi, seperti teori Social Learning Theory yang dikemukakan oleh Bandura and walters (1963).

Menurut Bandura Observational learning merupakan sebuah proses dimana informasi diperoleh dari orang lain, buku, media elektronik dan dapat menyebabkan imitasi (meniru), Bandura juga mengatakan bahwa anak-anak belajar terutama dengan melihat orang lain.
 
Observational learning is particularly important because children learn mainly by watching other people rather than from overt, trial-and-error behavior ( Bandura, 1986, hal 236 ).

Selain itu menurut bandura terdapat 4 proses dalam teori ini yaitu (Figure 5.1,hal 241) :


  • Attention (Perhatian) 
  • Retention (Pengingatan) 
  •  Production (Produksi perilaku)
  • Motivation

Seperti yang dilihat, pertama-tama perhatian ketika seorang anak memiliki ketertarikan untuk menonton film porno dan ada juga factor lingkungan dimana banyak yang menonton, sehingga lingkungan mempengaruhi individu di lingkungan tersebut tapi tidak merubah bahwa film porno lah yang menjadi penyebab utama.

Kedua, ketika anak mulai menaruh perhatiannya kepada film porno dan mulai mengingat adegan-adegan yang diperlihatkan di film dan hal-hal lainnya, kemudian semua hal itu diserap dan diingat di otak pelaku.

Ketiga, dimana informasi yang sudah diperoleh sebelumnya, dalam hal ini informasi berupa gambar-gambar sexsual, kata-kata yang terucap dalam film porno dan hal-hal lainnya. Dalam hal ini membuat anak dapat berkata kasar atau kotor karena membayangkan informasi yang sudah diperoleh sebelumnya.

Keempat, dalam tahap ini si anak mulai melakukan tindakan dimana sesuai dengan informasi yang sudah dia dapatkan dan informasi ini menjadi arahannya dalam melakukan tindakan kriminalitas
.
Dari keempat tahap diatas dapat dilihat bagaimana pornografi dapat menciptakan tindakan kriminalitas pemerkosaan, Bandura juga mengatakan bahwa tidak semua tindakan ditiru jika tidak ada keuntungan dalam tindakannya, dalam hal ini hasil yang di dapat prilaku adalah kenikmatan seksual yang di ambil secara paksa dari korban.

Oleh karena itu saya SETUJU bahwa Pornografi adalah penyebab utama dari kasus pemerkosaan dan berharap bahwa pemerintah segera bertindak untuk menutup semua konten yang berbau pornografi baik dari buku, majalah, film, dan jaringan internet, dan juga menghukum pelaku pemerkosaan seberat-beratnya.

Kelebihan pada Social Learning Theory
  • Social Learning Theory juga dapat mengidentifikasi pengalaman yang membantu anak-anak  
  • Motivasi mempengaruhi apakah anak-anak menerapkan pengetahuan mereka dalam suatu lingkungan tertentu.

Kekurangan pada Social Learning Theory 
  • Tingkat kognisi anak membatasi pembelajaran obeservasional mereka.
  • Kemampuan kognitif harus dikembangkan sebelum anak dapat membentuk reprentasi kognitif dari apa yang telah mereka lihat.



Referensi


Landasanteori.com. (n.m). Pengertian Pornografi dan Definisi Pornoaksi Menurut Para Ahli website:http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-pornografi-dan-definisi.html

Miller, P.H., (2002). Theories of Developmental PSYCHOLOGY (5th ed ). United States Of America:Worth Publisher.

Owen, E.W., Behun, R.J., Reid, R.C., & Manning, J.C., (2012) The Impact of Internet Pornography on Adolescents: A Review of the Research”. Routledge Taylor & Francis Group, http://psych.utoronto.ca/users/tafarodi/psy427/articles/Owens%20et%20al.%20(2012).pdf, 18 juni 2016  

Solopos.com. (2016) 4 ABG jadi terangka, perkosa siswi SD karena kecanduan film porno website:http://www.solopos.com/2016/05/13/pemerkosaan-klaten-4-abg-jadi-tersangka-perkosa-siswi-sd-karena-kecanduan-film-porno-719264

Zubaedah, N., sahid, R., kiswondari, rina, & ramdhani, D. (2016). Kasus Yuyun Tragedi Kemanusiaan website : http://www.koran-sindo.com/news.php?r=0&n=0&date=2016-05-04

0 komentar:

Posting Komentar